Merpati Putih (MP)
merupakan salah satu perguruan pencak silatbela diri Tangan Kosong
(PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis
beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan
selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi
dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia
(IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa
atau PERSILAT (International
Pencak Silat Federation).
1. Arti Nama dan Motto
Arti dari Merpati
Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa,
yaitu:
Mersudi Patitising Tindak Pusakane
Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari
sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan" sehingga diharapkan
seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala
tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku
tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".
2. Sejarah
Merpati
putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia
yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton
yang diwariskan secara turun-temurun yang pada akhirnya atas wasiat
Sang Guru
ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk
ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Awalnya aliran ini dimiliki oleh Sampeyan
Dalem Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang
Jumeneng Ing Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I).Lalu setelah
Grat ke tiga, R. Ay.Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut
spesialisasinya sendiri-sendiri, seni beladiri
ini mempunyai dua saudara lainnya.yaitu bergelar Gagak
Samudro dan Gagak
Seto.
Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra.Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak
Handoko (Grat IV).Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun
temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati
Putih.Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah
diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari hingga saat ini ditiap
daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini
hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan
(Paspampres).
Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di
Yogyakarta,
mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan
jumlah kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara
dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang
lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri
Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo
(Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati
Putih berasal dari seni beladiri keraton.Termasuk
diantaranya adalah Pangeran
Diponegoro.
Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako
Merpati Putih:
- BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
- PH SINGOSARI: Grat-II
- R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
- GAGAK HANDOKO: Grat-IV
- RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
- R BONGSO DJOJO: Grat-VI
- DJO PREMONO: Grat-VII
- RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
- KROMO MENGGOLO: Grat-IX
- SARING HADI POERNOMO: Grat-X
- POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI
POERNOMO: Grat-XI
Pewaris muda: NEHEMIA BUDI SETIAWAN (putra
Mas Budi) dan AMOS PRIONO TRI NUGROHO (putra Mas Poeng)
Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati
putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
- Memiliki rasa jujur dan welas asih
- Percaya pada diri sendiri
- Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
- Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan
Ketaqwaan kepada Tuhan.
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih
cabang Jakarta
Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari
Musium Rekor Indonesia (MURI)
karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta
dengan mata tertutup.
Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga
Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri
sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari
luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit
putih pertama yang diajarkan pencak silat
ini pada tahun 1999
dan menjadi Pelatih Merpati Putih Pertama di Amerika
untuk umum. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American
School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP
adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah
adanya tenaga dalam.
Ketua Umum Merpati Putih periode sekarang
adalah Dr. Ing.Fauzi Bowo (gubernur DKI Jakarta) yang merupakan pesilat
Merpati Putih tingkat Khusus 2.
3.
Partisipasi di JREF
Pada tanggal 7 oktober 2000, bertempat di
Salt Lake City USA, Merpati putih yang dipimpin oleh Ketuanya, mengikuti
sayembara yang diadakan oleh JREF (James Randy Educational Fondation) yang
berhadiah 1.000.000 dollar, merpati putih mendemonstrasikan ilmu yang dinamakan
vibravision (getaran). Pada demo pertama menggunakan tutup mata yang dibawa
sendiri. Kontestan dari merpati putih yang merupakan murid senior yang telah
berpengalaman selama 20 tahun dalam bidang ini, unjuk gigi dengan berhasil
mencari warna bendera yang sesuai dengan yang ditunjukkan dengan tingkat
akurasi 100 persen, akan tetapi keesokan harinya ketika tes dimulai oleh pihak
JREF dengan menggunakan tutup mata yang disediakan oleh panitia, akurasi dari
kontestan Merpati Putih turun drastis hingga mendekati 0 persen yaitu hanya 3
yang benar dari 19 percobaaan.
Berikut adalah kronologis kegiatan tersebut:
Acara utama sesungguhnya adalah meresmikan
cabang MP di Utah, Amerika Serikat. Penandatanganan akte notaris, mencoba
bentuk/model organisasi/perguruan pencaksilat yg di manage modern, lengkap
dengan paten, perizinan, rancangan kerja yang bisa menghidupi perguruan dan
juga para pelatihnya. Juga sekaligus mengunjungi pusat pelayanan tunanetra di
San Fransisco.
Bonusnya mencoba tantangan James
Randy.Pelaksanaannya di Weber University, Ogden, Utah.Bertempat di laboratorium
fisika (unggulan Weber University pada fakultas fisika).Bentuk bangunan mirip
planetarium, tapi pendek.Atapnya setengah bola, dari beton tebal.Kalau di
dalam, handphone mati signal.Betul-betul kedap suara dan kedap gelombang
elektronik. Frekuensi berapapun tidak akan bisa keluar masuk lab. Letak lab itu
agak jauh dari gedung kampus, dekat dengan pangkalan pelatihan F-16, yang
dijamin tidak kelihatan di peta.Agak misterius.
Masuk lab melalui pintu dan dinding berlapis.Ditengah
ruangan ada kotak yg dijadikan meja, ukurannya sekitar lebar 1 meter, tinggi 90
cm, panjang 4-5 meter.Ujung-ujung meja ditutup logam selebar 60 cm. Meja
tersebut bermuatan listrik statis yg cukup kuat.Ada yg seperti berdengung
dibawah kotak. Tidak diduga, pesilat yg di test akan duduk disitu. Menjelang
pelaksanaan test, kecuali para pesilat dan Nate Zelesnick sebagai saksi,
disamping para "sarjana fisika" sebagai petugas yang melakukan
pengetesan, semua harus meninggalkan gedung lab.Setelah selesai, mereka keluar,
dan dinyatakan gagal.Terjadi keributan kecil karena Nate protes keras.Tissue
basah yang dipakai membersihkan seputar mata terasa amat pedas, sangat
mengganggu konsentrasi, protes di dalam lab tidak diterima. Anggota tim, dokter
Heru (mahasiswa super spesialis bedah pita suara di fakultas kedokteran Utah
university, pelatih MP), masuk untuk melihat sampel tissue. Ternyata yg dipakai
adalah tissue basah antiseptic yang dipakai dokter bedah militer untuk
membersihkan sekitar luka sebelum operasi darurat.Sangat pedas.Apalagi kelopak
mata belum kering langsung ditempel semacam lakban kedap sinar.
Karena ujicoba adalah jenis paling mudah
dibanding kualifikasi pesilat yg diuji (hanya mendeteksi warna-warna potongan
kain yg diacak diatas kotak/meja), padahal kualifikasi kemampuan deteksi lebih
dari itu, misal mendeteksi urutan setumpuk kartu bridge tanpa salah, mendeteksi
narkoba yang disembunyikan, dan sebagainya). Merpati Putih kecolongan tidak
waspada karena ada jebakan pada pasal-pasal yg ditandatangani.
Kesimpulan, protes ditolak.Meski esok
sorenya, mata para pesilat baru bisa sembuh dari merah gatal.
Atas bantuan dari seorang informal leader di
Utah yang sekaligus sahabat dari (alm) Gus Dur, pesilat Merpati Putih diuji
coba sekali lagi di bagian kedokteran mata Universitas Utah. Hasilnya berhasil
100%.
Kenyataannya, tantangan James Randy sudah
hampir 10 tahun tidak ada satupun yang berhasil dinyatakan sebagai pemenang.
Kemungkinan terbesar, lab itu untuk ujicoba
semacam peralatan militer yg mengganggu pancaran gelombang otak.
Sejak itu organisasi ini dikenal sebagai hoax
oleh media barat dan dianggap hanya mengajarkan tahyul dan bukan seni bela diri
sesungguhnya.Beragam pendapat dan opini berkembang.Tetapi Merpati Putih legowo
menerima kenyataan bahwa telah terjadi kegagalan saat uji tersebut (apapun
alasannya).
Meski demikian, justru perkembangan Merpati
Putih di luar negeri menjadi semakin marak karena vibravision (getaran)
merupakan suatu kebenaran yang tidak bisa ditutup-tutupi dan bisa dibuktikan.Universitas
Utah sangat terkesan dan bahkan Special Force Amerika sangat tertarik dengan
teknik ini.Mulai dari Jepang, Caledonia, Perancis, Belanda, Jerman, banyak yang
tertarik dengan Merpati Putih terutama dengan seni olah pernafasannya.Tantangan
JREF menjadi berkah tersendiri dan menambah kedewasaan Merpati Putih di dalam
kiprah kemanusiaannya di dunia. Tuhan Maha Pemurah, dibalik kesulitan, tentu
ada jalan.
Atas usaha yang keras dan tekun dari kedua
pewaris (Mas Poerwoto Hadi Poernomo dan Mas Budi Santoso Hadi Poernomo) Merpati
Putih dikenal masyarakat secara luas.
Sebagai perbandingan, versi menurut James
Randy pada pada pranala luar di bagian bawah ini (dari kedua sisi).
4.
Beladiri Tangan Kosong (Betako)
Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri
tanpa senjata/tangan kosong.Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai
senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun
begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra
kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat
dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya.
Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan
lawan bersenjata apabila tidak memahami karakteristik dari senjata seperti
bentuk, lintasan, alat penyasar, target sasaran senjata, dan sebagainya. Untuk
itulah teknik penggunaan senjata juga dipelajari.
Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan
KUDI dan akan diajarkan secara wajib pada pesilat secara bertahap pada
tingkatan tertentu.
KUDI Merpati Putih berbentuk sangat khas, dan
diciptakan oleh Mas Poeng (Guru Besar MP).Memiliki dimensi horizontal dan
dimensi vertikal.Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah.Mas Poeng (Guru Besar
MP) sudah bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata khas.
5.
Tujuan
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu
warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia
asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan
berkepribadian luhur, berbudi, kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai
filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.
Seni beladiri adalah seperti pisau bermata
dua, dapat digunakan untuk menolong maupun melukai.Untuk itulah suatu seni
beladiri harus memiliki dasar-dasar filosofi yang kuat di dalam pengajarannya,
agar tidak salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai
oleh praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan Sang
Maha Pencipta.
6.
Jurus dan Tenaga Dalam
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam
asli manusia, dengan teknik olah napas.Pada orang biasa, tenaga asli tersebut
dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi
terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang
buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa
tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut.Maka di dalam Pencak Silat
ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat
normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel
dalam tubuh manusia menghasilkan zat
yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan
energi dalam tubuh.Maka dengan bantuan teknik olah napas, tenaga tersembunyi
manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh.Ada
banyak teknik olah napas di dalam Pencak Silat
ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada
beberapa Teknik
jurus (disebut dengan rangkaian gerak) diantaranya adalah Rangkaian Gerak
Praktis (RGP),
Rangkaian Gerakan Terikat (RGT)
dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB).
Hasil olah gerak dan olah napas ini kemudian
dapat diolah menjadi tenaga 'getaran'.
Urutan pemahaman gerakan pada Merpati Putih
adalah: Gerak Dasar --> Gerak Pengarahan --> Gerak Naluri (plus getaran).
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini
dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi
dari Angkasa
(energi bintang, matahari
ataupun bulan.
Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam
Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih
jauh secara ilmu
pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta
untuk kepentingan orang tuna netra,
agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat
mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.
Pola latihan Merpati Putih sudah diteliti oleh
ilmuwan sejak mulainya Operasi Seta I (1972) bersama dengan para Taruna Militer
dengan hasil bahwa metode latihan Merpati Putih menghasilkan pola yang hampir
sama dengan aerobik plus ditambah munculnya tenaga tambahan. Secara aktif
diteliti efeknya pada tubuh manusia oleh para dokter-dokter spesialis di
Yayasan Jantung Sehat.Getaran juga diujicobakan pada Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN) untuk mendeteksi radiasi nuklir.Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat
lebih cepat digunakan untuk mendeteksi radiasi nuklir dibanding alat yang
digunakan oleh BATAN.Pada Markas Polisi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Mapolda
MetroJaya) getaran Merpati Putih diujicobakan untuk mendeteksi narkoba yang
disembunyikan pada mobil, kantong perorangan, lemari, dan banyak tempat.Hasilnya,
pesilat berhasil menunjukkan dengan sempurna lokasi penyimpanan narkoba
tersebut. Belum lama ini (2009), bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta, getaran Merpati Putih digunakan untuk mendeteksi kerusakan Daerah
Aliran Sungai (DAS) di sepanjang Ciliwung. Tahun 2010 sedang diupayakan
kerjasama dengan Palang Merah Internasional untuk masuk di dalam tim bantuan
pencarian korban bencana alam.
Hingga kini terus dikembangkan untuk masuk
pada aspek-aspek kemanusiaan lainnya.
7.
Tingkatan dan Latihan
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako
Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai
dengan:
- Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota,
walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam,
kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih
polos.
- Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam
anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di
dada serta bersabuk merah polos.
- Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati
Putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
merah di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
jingga di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
kuning di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati
Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati
Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati
Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
- Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
ungu di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip
merah dan putih di salah satu ujungnya.
Para anggota berlatih paling tidak dua kali
dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat.Setiap kali
latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru1Suro
atau 1
Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke
diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta,
tepatnya di pantai Parang
Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga
diadakan Napak
Tilas di daerah Bukit
Manoreh.Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan
pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar
anggota satu dengan anggota lainnya.
Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap
tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah.Pada tingkat Dasar I hingga Balik II
dilaksanakan di Cabang (Pengcab).Pada UKT Tingkat Kombinasi I menuju Kombinasi
II dilaksanakan di Daerah (Pengda).Sedangkan UKT untuk tingkat Kombinasi 2
keatas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo, Yogyakarta) baik anggota dalam
negeri maupun luar negeri.
8.
Sikap Hormat Perguruan
"Mengangkat dua jari tangan kiri
(telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu pula sambil menarik
napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada agak ke kiri (di depan
jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke depan, muka tegak,
kaki terbuka (selebar sikap sempurna)"
Artinya :
1. Dua jari di depan kening
- Anggota Merpati Putih selalu mengutamakan pemikiran
terlebih dahulu daripada bertindak
- Dua jari juga merupakan lambang perdamaian (kode etik
internasional) sehingga anggota Merpati Putih harus selalu mengutamakan,
menjunjung tinggi menghormati, serta mencintai perdamaian
- Dua jari juga mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada
dua hal yang selalu ada baik-buruk, siang-malam, ayah-ibu, pria-wanita,
untung-rugi, ada penciptaan-ada ciptaan.
2. Tangan mengepal
- Melambangkan keteguhan hati (waktu menghirup napas)
menyatukan dengan alam, dengan kehendak-Nya, berpasrah diri, menyadari
sedalam-dalamnyabahwa kita hamba Tuhan.
3. Bentuk kaki (sikap sempurnya)
- Melambangkan sikap mandiri, kokoh, tegak, tegap, tegas
dengan sikap memandang lurus ke depan.
9.
Arti Baju Seragam Merpati Putih
1. Baju, terdapat lubang 3 pasang di
dekat leher. Warna putih dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan
garis - garis jahitan berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan.
Artinya :
- Warna putih menunjukkan kesucian, ketulusan hati,
kepasrahan, keterbukaan hati serta menjunjung tinggi arti perdamaian.
- Leher berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila,
terdapat juga jumlah jahitan pada leher tersebut. Ini berarti anggota
Merpati Putih menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.
- Lubang tali kancing mengingatkan kita agar selalu ingat
bahwa di dalam hidup ini terdapat :
TUHAN YME (sang pencipta), ALAM (sumber
hidup), DUNIA (kehidupan).Selain itu juga menggambarkan jumlah janji anggota
Merpati Putih yang sering disebut TRI PRASETYA.
2. Celana, berwarna hitam
menggambarkan ciri khas Pencak Silat indonesia dan merupakan pakaian khas
masyarakat (petani). Warna hitam juga melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah
jahitan 5 jalur menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah
dilengkapi dengan menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota
Merpati Putih yang mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam
melaksanakan dan mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK
PUSAKANE TITISING HENING.Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki
beban tanggung jawab yang besar.Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah
melalui janji Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus
dilaksanakan anggota yaitu :
1.
Kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepada
negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
3.
Kepada
perguruan sebagai wadah penggaliannya.
Anggota yang masih bersabuk putih merupakan
ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih pencak silat dan olah napas. Maka
akan muncul semangat dari anggota bersabuk putih untuk mendapat pengakuan dari
Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat Merpati Putih.
10.
Arti Lambang PPS Betako Merpati Putih
1. Bentuk
segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan UUD
1945.
2. Garis
segi lima berwarna merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan
seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan
melestarikan budaya bangsa.
3. Warna
dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai
pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan
Betako dan Merpati Putih Bermotif Aksara Jawa, melambangkan sumber ilmu
Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan budaya asli bangsa
indonesia.
5. Gambar
tangan berwarna hitam (telapak tangan), melambangkan keteguhan hati bagi setiap
anggota Merpati Putih.
6. Warna
kuning melingkari tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu Merpati
Putih.
7. Burung
merpati dengan kepala tunduk, melambangkan sikap dan watak anggota
Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir dan
batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita
berwarna merah bertuliskan Merpati Putih berwarna putih,
melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan
kesucian.
11. Guru
dan Pewaris
Sang Guru :
Saring Hadi Poernomo (Ayah Mas Poeng dan Mas Budi)
Saring Hadi Poernomo (Ayah Mas Poeng dan Mas Budi)
Guru Besar :
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Poerwoto Hadi Poernomo (Mas Poeng)
Budi Santoso Hadi Poernomo (Mas Budi)
Dewan Guru :
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Yadi Mintorogo (Mas Yadi)
Soenarjo (Mas Nardjo)
Mulyanto Tambak (Mas Mul)
M. Poerwono (Mas Poer)
Pewaris Muda :
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
Amos Priono Tri Nugroho (putra dari Mas Poeng)
Nehemia Budi Setyawan (putra dari Mas Budi)
12. Perkembangan
Merpati Putih
Perkembangan Merpati Putih dari sejak berdiri
tanggal 2 April 1963 sampai saat ini dapat dicatat sebagai berikut:
- Tahun 1968 mendapat kehormatan melatih anggota seksi I
Korem 072 dan Anggota Bataliyon 403/ Diponegoro di Yogyakarta
- Tahun 1973 bekerja sama dengan AKABRI udara dan
beberapa tenaga ahli dari fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada
dipimpin oleh Prof .Dr .Achmad Muhammad, mengadakan penelitian dari segi-segi
yang menyangkut metode latihan Betako Merpati Putih. Hasil penelitian ini
mendorong pengembangan yang lebih luas wawasan Merpati Putih.
- Tahun 1976 mendapat kehormatan melatih para Anggota
Pasukan Pengawal Presiden ( PASWAPRES ).
- Tahun 1977 Terbentuk Cabang Jakarta dan sekaligus
mendapat peluang melatih para anggota Koppasandha di Cijantung.
- 5 oktober 1978 peragaan hasil latihan oleh Anggota
Koppasandha tersebut pada perayaan HUT ABRI.
- Tahun 1983 kerja sama dengan pusat jasmani Militer
Komando Pengembangan Pendidikan dan latihan TNI AD
- Tahun 1984 kerja sama dengan Rumah Sakit Pusat
Pertamina Jakarta mengadakan penelitian tentang Manfaat latihan Merpati
Putih.
- Tahun 1987 kerja sama dengan yayasan jantung sehat dan
Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, dipimpin oleh Dr.Dede Kuswara.
- Tahun 1987 Tour bersama IPSI ke Eropa dalam misi Budaya
Bangsa
- Tahun 1989 Partisipasi dalam pembukaan SEA GAMES di
Jakarta
- Tahun 1990 bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
- Tahun 1991 pelatihan Tuna Netra
- Tahun 1992 Membawa dan memperkenalkan Tuna Netra hasil
latihan ke Eropa .
- Tahun 1992 Partisipasi latihan untuk Tim PSSI Yunior
(Kejuaraan Yunior Asia 1992 ) dan Tim PSSI PRA PIALA DUNIA 1992
- Tahun 1994 Tour persahabatan ke Belanda
- Tahun 1994 bersama KADIN peragaan di Brunei Darussalam
- Tahun 1994 Melatih Tuna Netra Kerajaan Oman
- Tahun 1995 kerja sama dengan yayasan Kartika Destarata
(Yayasan Tunanetra Persit Kartika Chandra Kirana TNI AD ) melatih Tuna
Netra se-Indonesia
- Tahun 2009 bekerja sama dengan PEMPROV DKI Jakarta
dalam upaya penyelamatan Sungai Ciliwung dari kerusakan
- Tahun 2010 Pemantapan dan Penyeragaman Pelatih Se
Jabotabek dan sekitarnya.
- Tahun 2010 Program Pelatihan Ekskul SD, SMP, SMA
- Tahun 2010 sedang diupayakan kerjasama dengan Palang
Merah Internasional untuk tergabung dalam tim pencari korban bencana alam.
Getaran akan digunakan untuk deteksi lokasi korban bencana alam (banjir,
kebakaran, tanah longsor, dsb)
- Tahun 2011 melakukan pagelaran teater silat berbasis
gerakan dan keilmuan Merpati Putih (tata gerak, power, dan getaran tutup
mata) di Gedung Kesenian Jakarta dengan tema "PENDEKAR KELANA".
Selanjutnya dari Tahun ke Tahun PPS Betako
Merpati Putih berkembang ke seluruh pelosok Tanah Air bahkan Manca
Negara.Sampai saat ini telah terbentuk 10 PENGDA dan 85 Cabang di seluruh
Indonesia dan 4 Cabang di luar negeri.
Merpati Putih adalah salah satu perguruan
silat yang mendapatkan akses pada militer khusus dengan dilatihnya para special
force Indonesia seperti Kopassus (TNI-AD), Marinir, Kopaska (TNI-AL), Paskhas
(TNI-AU), Brimob (Kepolisian). Pelatihan ini menunjukkan tidak adanya unsur
klenik atau magis di dalamnya.Merpati Putih juga aktif berpartisipasi di dalam
event-event nasional dan internasional seperti World Martial Arts Festival dan
International Martial Arts.
Para Dewan Guru, Guru Besar, Pewaris, dan
Senior senantiasa mengembangkan secara aplikatif beragam aspek dari getaran.
Beberapa hasil aplikatif dari getaran (vibravision) yang berhasil dikembangkan
oleh Merpati Putih:
- Program Normalisasi Diabetes
- Program Pelatihan Tuna Netra (atau siapa saja yang
kehilangan daya lihat karena kecelakaan atau disebabkan oleh penyakit
seperti Glukoma, Retinitis Pigmentosa dan lain-lain)
- Program Pelatihan Tuna Netra yang buta total akibat
kerusakan pada mata yang akut
- Program Kecantikan Kulit
- Program 'Lepas Kacamata' bagi mata yang minus, plus,
atau silinder
- Program Penghancuran Batu Ginjal (masih tahap riset)
- Regenerasi sel-sel tubuh (program kebugaran untuk
manula dan yang menderita penyakit)
- Deteksi radiasi nuklir (bekerja sama dengan BATAN).
Hasilnya, getaran Merpati Putih lebih cepat mendeteksi keberadaan radiasi
dibanding alat dari BATAN
- Deteksi narkoba di Mapolda Metro Jaya (Jakarta, bekerja
sama dengan Brimob DKI Jakarta). Hasilnya, getaran Merpati Putih dapat
menunjukkan lokasi penyimpanan narkoba meski disembunyikan pada mobil,
kantong, jaket, lemari, sepatu, dan yang lainnya.
13. Pesilat
Nasional dan Dunia
Merpati
Putih ikut memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negara dengan beberapa
anggota yang menjadi pesilat nasional dan dunia seperti:
- Joko Suprihatno (Juara Dunia)
- Haris Nugroho (Juara Dunia)
- Dian Kristanto (Juara Dunia, Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2010 di Padepokan Taman Mini Indonesia Indah)