Kolat Uika: Mas
Panut, anggota MP dari kesatuan Kopasus, membagi pengalaman menariknya
menjelang peringatan HUT Merpati Putih yang ke-49 di MP Nursery Cipayung,
Jakarta Timur. Beberapa tahun yang lalu berhembus isu di Kopasus bahwa ilmu
Getaran Merpati Putih adalah hoax alias bohong alias tipu-tipu. Tidak
tanggung-tanggung, isu itu
dihembuskan oleh atasannya sendiri.
Mendengar isu tersebut, Komandan
Jendral Kopasus saat itu (pak Prabowo Subianto) memanggil semua anggota Kopasus
yang dilatih MP untuk dimintai pertanggungjawaban. Turut dipanggil juga mas
Toto Suwardoyo (senior MP yang juga melatih Kopasus). Dikumpulkanlah 15 orang
anggota yg berlatih MP. Anggota pertama ditanya, karena jawabannya dianggap
tidak meyakinkan maka langsung dihajar dan tersungkur.
Demikian juga anggota kedua, dan
ketiga. Dengan tidak menunggu lama dan karena ingin mempertahankan kehormatan
MP di Kopasus, mas Panut yang berada di urutan ke-13 berkata lantang kalau dia
akan mempertahankan kehormatan MP dengan ilmu getarannya. Setelah itu, mas
Panut ditutup matanya oleh danjen Kopasus dengan lakban hitam. Tidak
tanggung-tanggung sampe lima gulung lakban. Semua muka, hidung, mulut, hingga
seperti mumi. Diberikan oksigen untuk bernafas hanya pada lubang kecil dimulut
yg dilobangi dengan sangkur.
Setelah itu ditambah lagi dengan
diikat matanya menggunakan syal, lalu dililit lagi dengan lakban hitam. Saat
selesai, masih ditambahi dengan tubuhnya dihajar, ditendang, hingga lima
menitan. Setelah selesai, lalu dibawa ke rumah dinas Kopasus yang cukup besar
yang lampunya dimatikan. Gelap total. Dikepalanya ditodong senjata yang sudah
terkokang dengan ancaman kalau kamu tidak bisa menunjukkan kebenaran ilmu
Getaran MP seperti yang dituduhkan maka kamu akan habis malam ini juga. Tidak
ada kompromi. Yang harus dilakukan mas Panut adalah mencari sebuah benda yang
oleh DanJen Kopasus disembunyikan di dalam rumah di suatu tempat yang entah
berantah.
Akhirnya, benda yang dimaksud
diketemukan. Benda tsb ditempelkan dilangit-langit kamar yang cukup tinggi dan
dilakban hitam juga. Saat mas Panut berusaha mengambil dengan menyiapkan kursi
kecil, dibentak oleh DanJen Kopasus. Tidak usah diambil, cukup kamu katakan
saja itu apa. Dijawab kalau itu sebuah kertas kecil. Ditanya dengan lantang
oleh DanJen, coba kamu baca apa yang saya tulis disitu! Dijawab oleh mas Panut
dengan mantap "siap... BALADIKA!".
Dan setelah selesai, atasan mas
Panut yang menghembuskan isu kalau getaran itu hoax langsung dipanggil saat itu
juga dan dihajar habis-habisan di depan anak buahnya sendiri. Dikatakan lantang
oleh DanJen Kopasus, "Kamu ini yang bohong! Getaran MP itu yang
benar!". Dan dihajar lagi habis-habisan. Berkat usahanya yang gigih dalam
mempertahankan kehormatan Merpati Putih di Kopasus saat itu, mas Panut
dihadiahi kenaikan tingkat kehormatan oleh Guru Besar Mas Poeng dari Khusus 1
menjadi Khusus 2.
Menurut mas Panut, roh beladiri Kopasus adalah Merpati
Putih meskipun ada beladiri lain yang masuk silih berganti. Selain sejak tahun
1975 MP diajarkan kepada Kopasus sebagai skill pelengkap kemampuan istimewa
individu pasukan, juga karena setiap kali ada demonstrasi beladiri, SELALU SAJA
peragaan Merpati Putih yang menimbulkan decak kagum militer luar negeri. Mas
Panut, kami bangga padamu! (di ambil dari facebook MP-Kediri)